Soko Berita

Haid Bukan Penghalang! Ini Panduan Lengkap Wukuf di Arafah untuk Perempuan

Wukuf di Arafah jadi momen puncak haji. Ini 5 hal penting bagi jemaah perempuan, dari haid hingga perlindungan aurat agar ibadah tetap sah dan nyaman.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
25 Mei 2025
<p>Wukuf di Arafah jadi puncak ibadah haji. Tapi bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan agar ibadah tetap sah, nyaman, dan penuh berkah.(Dok.Kemenag)</p>

Wukuf di Arafah jadi puncak ibadah haji. Tapi bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan agar ibadah tetap sah, nyaman, dan penuh berkah.(Dok.Kemenag)

SOKOGURU, MAKKAH, ARAB SAUDI – Wukuf di Arafah jadi puncak ibadah haji. Tapi bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan agar ibadah haji tetap sah, nyaman, dan penuh berkah.

Menjelang wukuf di Arafah, Mustasyar Diny dan konsultan ibadah dari PPIH Arab Saudi, Hj. Badriyah Fayumi, memberikan lima tips penting bagi jemaah perempuan agar bisa menjalani momen sakral ini dengan optimal.

Mustasyar Diny dan konsultan ibadah dari PPIH Arab Saudi, Hj. Badriyah Fayumi. (Dok.Kemenag)

“Wukuf adalah momen paling sakral dalam haji. Perempuan yang melaksanakannya telah melakukan jihad, meninggalkan keluarga demi memenuhi panggilan Ilahi,” ujar Badriyah di Makkah, Sabtu 24 Mei 2025.

Baca juga: Peringatan Keras! Jemaah Haji Dilarang Pindah Hotel Sembarangan, Bisa Tercecer Saat Puncak Haji

Berikut lima hal penting yang wajib diperhatikan oleh jemaah haji perempuan:

1. Haid Bukan Penghalang Wukuf

Banyak jemaah bertanya, apakah perempuan yang sedang haid tetap bisa ikut wukuf? Jawabannya: bisa!
“Haid tidak membatalkan wukuf. Yang tidak bisa hanya tawaf, itu bisa dilakukan setelah suci,” jelas Badriyah.

Bila haid datang menjelang wukuf, jemaah disarankan mengganti niat haji dari tamattu’ menjadi qiran agar tetap bisa mengikuti seluruh rangkaian ibadah tanpa terburu-buru menyelesaikan umrah.

2. Gunakan Pembalut atau Pampers

Karena antrean toilet sangat panjang selama wukuf, disarankan menggunakan pembalut atau pampers untuk menjaga kebersihan pakaian ihram.
Baca juga: Proses Visa Haji Hampir Rampung! 203 Ribu Jemaah Siap Berangkat ke Tanah Suci, Tinggal 11 Lagi!

“Ini bukan soal kenyamanan saja, tapi menjaga kesucian pakaian selama wukuf,” katanya.

3. Masker Diperbolehkan, Aurat Tetap Dijaga

Secara fikih, perempuan tidak boleh menutup wajah dan telapak tangan saat ihram. Namun dalam kondisi darurat atau kesehatan, masker boleh digunakan.
“Kalau khawatir ISPA, gunakan masker. Ingin hati-hati? Bayar fidyah,” ujar Badriyah.

Membuka jilbab di antara sesama perempuan bukan pelanggaran, namun tetap jaga aurat sebagai bentuk kehati-hatian.4. Hemat Energi, Gandakan Ibadah Ringan

Menjelang Armuzna, aktivitas fisik meningkat. Maka dari itu, jemaah disarankan untuk menghemat tenaga.
“Gunakan waktu sebelum wukuf untuk zikir, doa, sedekah, dan sabar. Ini ibadah ringan tapi pahalanya besar,” pesannya.

5. Jangan Berdebat, Perkuat Keikhlasan

Perbedaan pendapat fikih sering jadi pemicu perdebatan. Badriyah mengingatkan agar jemaah menghindarinya.

Baca juga: Jemaah Haji diimbau Kemenag: Jangan Sembarangan Bawa Makanan ke Tanah Suci, Bisa Dicekal!

“Pilih pendapat yang menenangkan hati. Fokus pada niat dan keikhlasan, bukan perdebatan,” tegasnya.

Badriyah menutup pesannya dengan ajakan reflektif, agar wukuf menjadi titik balik spiritual dalam hidup.
“Langkah menuju Jamarat, niatkan sebagai langkah menuju Allah. Ketika kita tinggalkan kenyamanan, niatkan sebagai cinta kepada-Nya. Semoga Allah jadikan kita haji yang mabrur,” jelasnya. (*)